August 05, 2011

Disk Brake vs Drum Brake (Rem Tromol)

Merubah rem tromol standar eLJot bisa jadi merupakan pilihan yang sering dilakukan pengendara Jimny Jangkrik. Tapi sebelum memutuskan, apakah perlu seperti itu?
Fungsi rem di kendaraan tak pelak lagi vital untuk keselamatan dan kenyamanan berkendara. Rem merubah energi gerak menjadi energi panas. Faktor panas inilah letak kelebihan dan kekurangan masing2 sistem rem. Disk brake relatif cepat menetralisir panas krn sistem remnya terletak di luar, terekspose dengan udara terbuka sehingga panas cepat menghilang. Drum brake aka rem tromol berada di dalam sehingga panas relatif lambat hilang. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah friksi, daya resistensi kendaraan. Seberapa cepat kendaraan dapat berhenti kala bergerak. Faktor ini bergantung pada berat kendaraan, kekuatan rem, dan lebar permukaan rem. Semua faktor ini harus diperhitungkan untuk menerapkan sistem pengereman mana yang efektif.
Jika kendaraan dipakai untuk turun gunung dengan beban yang sangat berat atau untuk race balapan, sistem rem disk tentu menjadi pilihan yang perlu. Tapi jika kendaraan ringan (Light Jeep) dipakai secara normal untuk keperluan berkendara sehari-hari, sistem rem drum brake yang sudah ada relatif sudah cukup memadai. Jadi yang mana yang dipilih?

March 23, 2011

Power Steering

Pasang power steering dong! Begitu celetukan orang ketika saya parkir. Memang bermanuver pada saat diam atau kecepatan rendah dengan eLJot tidak semudah dengan mobil masa kini. Tapi apakah power steering perlu?

Menyimak dari sejarahnya, power steering digunakan pada truk dan kendaraan militer yang memiliki bobot yang berat. Lantas kenapa tidak hanya truk, semua mobil masa kini menggunakan power steering? Massa kendaraan yang lebih besar, roda yang lebih lebar sudah menjadi ciri mobil masa kini. Dengan power steering kekuatan menyetir terbantu. Tapi untuk kendaraan dengan bobot kurang dari 1 ton seperti si eLJot, menggunakan power steering tentulah merupakan kemewahan yang tidak perlu.

“Murah kok pasang power steering”, kata orang bengkel. Cuma 2jt-an saja.

March 07, 2011

Mobil Tanpa AC, Mengapa Tidak?

Menggunakan mobil tanpa AC di jaman global warming seperti ini memberikan tantangan tersendiri. Lebih menantang lagi karena karakter si eLJot yang menghasilkan panas dari bagian transmisi yang langsung menyebarkan panas ke kabin depan. Jadi sumber panas bisa berasal dari luar mobil dan dalam mobil. Yang pertama bisa diatasi secara alamiah karena beruntung berada di daerah yang relatif memiliki curah hujan yang tinggi. Yang kedua perlu putar otak untuk mengatasinya.

February 22, 2011

Resep eLJot Sulit Distarter

Sore ini sehabis beli air mineral galon di mini market, si eLJot ngambek lagi gak mau distarter. Padahal habis menempuh perjalanan sejam lebih. Tidak sebentar seperti di posting ini. Apakah harus menunggu sejam lagi baru bisa jalan? Teringat postingan di internet, saya langsung beli air mineral dingin untuk mengompres coil dengan kain basah. Setelah menunggu kira-kira 15 menit sampai coil terasa tidak panas lagi, dicoba lagi starter masih tidak bisa. Ah kurang lama kali kompresnya, pikirku. Iseng-iseng mencari posisi dinamo starter alias dinamo motor, asli gak tahu dinamo starter itu di mana posisinya. Ternyata ketemu juga setelah mencocokkan gambar dinamo starter yang didapat di internet. Aha ini dia yang namanya dinamo starter, meskipun kelihatannya kok lebih besar dari yg kubayangkan. Ha! Dicek mur di starter seluloid ada yang kendor satu. Setelah dikencangkan dengan obeng plus, langsung terpikir sepertinya bisa distarter sekarang. Benar juga, begitu distarter mesin langsung nyala!

February 20, 2011

eLJot Ngambek Gak Mau Distarter

Suatu sore masuk bengkel untuk cek kaki-kaki depan dan benerin rem. Bunyi tek-tek-tek di roda depan kiri dan rem yang harus dipompa (ngocok) dua kali baru berfungsi mengharuskan si eLJot dibawa ke bengkel. Awalnya saya lihat bengkel per di pinggir jalan yang saya lihat beberapa jimny pernah masuk situ. Akhirnya masuk situ dan tanya montirnya. Roda depan kiri saya bunyi aneh seperti ada baut yang lepas, padahal sudah saya cek sendiri gak ada baut2 yang kendor di roda tapi bunyinya ramai sekali kalau berjalan lambat. Sambil dia cek ke kolong mobil saya tanya apakah ini bengkel Kang G**** yang sering dibicarakan di milis Jimny. Oh itu mah di sebelah mas, katanya. Haha.. salah duga saya. Tapi sudah terlanjur ya ga apa-apa dicek. Utak-atik di bagian bawah mesin, melepas dan mengencangkan kembali baut-baut di bawah, goyang-goyang ban, ternyata stir menyenggol mesin ketika dibelokkan ke kanan sehingga mesin dekat transmisi bergeser. Waduh kok bisa begitu ya.

February 18, 2011

Memasang Audio Rakitan di eLJot

Terinspirasi melihat sebuah angkot dengan audio cuma bermodalkan CDROM bekas, mengapa tidak dipasang juga audio serupa di eLJot supaya ada lagu yang menemani sambil nyetir. Tanya kawan saya yang mengerti tentang elektronika, simpel saja cara kerjanya. Tinggal butuh konverter arus 12v jadi 5v dan amplifier. Sudah deh koleksi CD jadul Lobo, John Denver, Shirley Baset, Betty Roche sampai modern celtic Chloe Agnew bisa diputar menemani perjalanan. Speakernya? Pake speaker standar bekas komputer. Hahahah... What a life!

January 10, 2011

Tune In dengan eLJot | Catatan Perjalanan III

Bukan menundukkan tetapi tune in dengan eLJot membuat mobil tua buatan tahun 1981 ini bersahabat dengan yang mengendarainya. Mesin yang masih terdengar bagus bunyinya dan tidak ada kendala serius yang berarti selama perjalanan jauh, membuat saya berterima kasih pada si eLJot. Langsunglah saya bawa ke bengkel untuk diservis. Ganti oli di bengkel berasuransi Hanggar, ternyata primitif sekali caranya dibanding bengkel di Solo. Pake pompa bikinan tangan untuk memompa oli ke gardan dan transmisi. Perbaiki rem tangan di tempat yang sama cukup efektif pengerjaannya. Perbaikan rem tromol di ke empat roda di bengkel resmi Suzuki jauh dari profesional dan sangat mengecewakan hasilnya dibanding harga yang harus dibayar. Dengan pengerjaan lebih dari 8 jam, mengganti 2 kanvas rem dan bleeding (buang angin), tidak ada perubahan yang signifikan di sistem pengereman. Masih tetap harus dikocok dulu. Pihak bengkel menyarankan besok datang lagi untuk cek master rem dan tune-up mesin. Dalam hati saya sudah memutuskan tidak akan datang ke situ lagi. Selang beberapa hari di telpon pihak bengkel Suzuki, saya langsung menyampaikan cara kerja amatiran dari bengkel. Pendapat ini saya kemukakan bukan tanpa alasan. Ngobrol-ngobrol dengan montirnya ternyata baru lulus sekolah mesin setahun yang lalu dan belum banyak pengalaman. Alat-alat yang dipakai pun tidak lebih istimewa dari bengkel pinggir jalan. Dari apa yang terlihat dan dari hasil service, tidak ada perubahan sedikitpun atas masalah sistem pengereman!

January 09, 2011

Si Jangkrik Binal | Catatan Perjalanan II

Perjalanan dari Solo menuju Jakarta kami putuskan melalui jalur utara. Sepanjang Boyolali sampai Ungaran hujan deras mengguyur eLJot. Amazing Grace! Dengan kontur jalan menanjak dan jalan cukup ramai, kondisi hujan yang dingin membuat mesin adem-ayem. Cuma sistem pengereman yang cukup aneh. Pedal rem musti dikocok dua-tiga kali baru bisa ngerem. Rem tangan (parking brake) juga tidak terlalu makan. Kawan saya yang mengemudikan eLJot cukup lincah dan cepat beradaptasi dengan karakter seperti ini. Sore menjelang malam tiba di Ungaran, kami istirahat dulu untuk isi perut, di samping kondisi hujan deras yang menghalangi pandangan. Dengan satu wiper dan tanpa AC membuat pengembunan di kaca pandang bagian dalam sehingga harus sering-sering mengelap kaca supaya jarak pandang tidak terganggu.

January 08, 2011

Mengapa LJ80? | Catatan Perjalanan I

Berawal dari keinginan bisa tetap jalan-jalan dengan mantan pacar keliling desa dan kota meski hujan deras, akhirnya saya memutuskan untuk membeli mobil. Setelah searching di internet pilihan saya jatuh pada Suzuki LJ80 atau dikenal dengan nama Jimny Jangkrik atau Jimny Kotrik. Pilihan ini tidak lepas dari soal harga di urutan pertama. Dengan budget di bawah 20 juta. Karena alokasi dana yang saya miliki dari keringat sendiri memang segitu.

Hampir sebulan lamanya media jual beli mobil online saya pantengin. Beberapa yang pasang iklan saya kontak bahkan satu saya datangi dan hampir deal, tetapi batal karena surat dan pajak mati, dan kondisi mobil harus didandani lagi sana-sini. Wah bisa over budget kalau kondisi begitu. Sampai suatu hari saya melihat posting di kaskus dijual Jimny Jangkrik. Awal melihat fotonya, tidak pikir panjang lagi, intuisi saya bilang: this is it! Hanya dengan sms-an dengan si penjual saya langsung memutuskan untuk berangkat ke Solo. Saya kontak kawan dekat saya, besok kita berangkat Solo urusan jangkrik. Kawan saya langsung mengiyakan tanpa tanya ini-itu. Dia pikir saya bisnis jangkrik sekarang. Baru di jalan dia tahu jangkrik yang dimaksud adalah LJ80 :)