January 09, 2011

Si Jangkrik Binal | Catatan Perjalanan II

Perjalanan dari Solo menuju Jakarta kami putuskan melalui jalur utara. Sepanjang Boyolali sampai Ungaran hujan deras mengguyur eLJot. Amazing Grace! Dengan kontur jalan menanjak dan jalan cukup ramai, kondisi hujan yang dingin membuat mesin adem-ayem. Cuma sistem pengereman yang cukup aneh. Pedal rem musti dikocok dua-tiga kali baru bisa ngerem. Rem tangan (parking brake) juga tidak terlalu makan. Kawan saya yang mengemudikan eLJot cukup lincah dan cepat beradaptasi dengan karakter seperti ini. Sore menjelang malam tiba di Ungaran, kami istirahat dulu untuk isi perut, di samping kondisi hujan deras yang menghalangi pandangan. Dengan satu wiper dan tanpa AC membuat pengembunan di kaca pandang bagian dalam sehingga harus sering-sering mengelap kaca supaya jarak pandang tidak terganggu.

Dari Semarang sampai di Cirebon tidak ada kendala berarti. Sekali kami istirahat sejenak di pom bensin untuk menghilangkan penat. Masuk tol Kanci Cirebon barulah terasa kebinalan si eLJot, si Jangkrik Binal, begitu kawan saya menyebutnya. Kontur jalan yang bergelombang dan banyak permukaan yang timbul tenggelam, membuat kemudi menjadi agak liar melenceng ke kanan-kiri. Perlu kesigapan menjaga kemudi untuk selalu on the track. Dinihari. Lelah dan kantuk memaksa kami belok kiri untuk istirahat sejenak di ujung Cirebon menuju Cikampek. Tertidur di dalam eLJot, kira-kira jam 5 pagi kami bangun lagi melanjutkan perjalanan. Masuk tol Cikampek sampai di rest area menuju Jakarta. Jam 9 pagi, sarapan AW dulu sambil istirahat. Akhirnya tiba di tujuan jam 11 siang.

No comments:

Post a Comment